BERFACEBOOK
ISLAMI
Oleh : Ismat Ni'matullah
No. Peserta 422
Kabupaten Pelalawan
“Dan Allah menghalalkan bagi mereka semua perkara yang baik dan mengharamkan semua yang buruk.”(al-A’raf:157)
A. Pendahuluan
Kecanggihan teknologi komunikasi abad 21. Seluruh manusia begitu dekat
antara satu dengan yang lain. Sebuah media komunikasi yang kini menjadi sangat
popular adalah internet dengan fitur, jejaring sosial seperti facebook.
“Ga punya facebook, apa kata
dunia”. Itulah
sebuah kalimat yang kerap diutarakan sejumlah orang, ketika mengetahui lawan
bicaranya tidak memiliki akun situs jejaring sosial facebook. Belakangan
ini akun facebook memang menggila. Betapa tidak, dalam kurun waktu
yang singkat, facebook mampu menyedot perhatian puluhan juta
masyarakat Indonesia khusunya kaula muda.
Hal ini terlihat di mana “Facebook is the second most popular site in the world according to the
three-month Alexa traffic rankings” (Dikutip 23 November 2012, dari http://www.alexa.com/siteinfo/
facebook.com)
Kecanduan facebook
sudah menyebar kesemua kalangan sampai anak sekolah dasar. Sebagaimana
diungkapkan Prof Dr Hj Netty Herawati Ketua Himpunan Pendidikan Anak Usia Dini
(Himpaudi) Propinsi Riau bahwa kecenderungan anak-anak sekolah yang lebih suka
bersosialisasi di dunia maya diakuinya”. (Rinalti Oesman, “Mewaspadai Dunia Maya”, Riau Pos, Pekanbaru, 14 Oktober 2012)
Permasalahan yang terjadi
disini ketika anak mendapatkan akses dan informasi yang berlebihan.
Mereka tergolong pihak yang belum memiliki kemampuan untuk melakukan
filterisasi terhadap informasi yang diterima. Kasus seperti ini berbahaya, ketika
tidak terjadi pada satu individu saja. Tapi, beramai-ramai. Kemungkinan dampak paling
kecil adalah pergeseran nilai-nilai agama.
Facebook merupakan
hasil perkembangan dari ilmu dan teknologi yang harus disikapi dengan bijak. Agama
islam yang mendukung kemajuan Ilmu dan teknologi harus dijadikan acuan untuk
menggali potensi yang ada dalam diri seseorang. Jangan biarkan hari-hari
berlalu tanpa manfaat. Jangan tanamkan harta pada suatu yang tidak produktif.
Sebab, umur terlalu pendek untuk disia-siakan, dan harta terlalu sedikit untuk
di simpan dalam hal-hal yang tidak produktif. Jangan sampai seseorang
diperbudak dengan adanya teknologi. Tapi seharusnya seseorang dapat
memanfaatkan teknologi dengan jalan yang di ridhoi Allah SWT. Terlalu
disayangkan bagi orang yang berakal untuk menghabiskan waktunya kedalam hal yang
tidak bisa diambil manfaatnya, serta membelanjakan harta untuk hal tidak menghasilkan ganjaran (Pahala).
B. Sekilas Tentang Facebook
“Facebook
adalah sebuah layanan jejaring
sosial dan situs web yang diluncurkan pada bulan Februari 2004 yang
dimiliki dan dioperasikan oleh facebook, Inc. (Eldon,
Eric. "2008
Growth Puts Facebook In Better Position to Make Money
", VentureBeat, 18 Desember 2008. Diakses 13 November 2012).
Tata cara menggunakan facebook, pengguna harus mendaftar
sebelum dapat menggunakan situs ini. Setelah itu, pengguna dapat membuat profil pribadi,
menambahkan pengguna lain sebagai teman, dan bertukar pesan,
termasuk pemberitahuan otomatis ketika mereka memperbarui profilnya. Selain
itu, pengguna dapat bergabung dengan grup pengguna dengan ketertarikan yang
sama, diurutkan berdasarkan tempat kerja, sekolah atau perguruan tinggi, atau
ciri khas lainnya, dan mengelompokkan teman-teman mereka ke dalam daftar
seperti "Rekan Kerja" atau "Teman Dekat".
“Facebook didirikan
oleh Mark Zuckerberg
bersama teman sekamarnya dan sesama mahasiswa ilmu komputer Eduardo
Saverin, Dustin
Moskovitz dan Chris Hughes”
(Carlson, Nicholas, "At
Last – The Full Story Of How Facebook Was Founded,
Business Insider, 5 Maret 2010 diakses 13 November 2012)
Keanggotaan situs web
ini awalnya terbatas untuk mahasiswa Harvard saja, kemudian diperluas ke
perguruan lain di Boston, Ivy
League, dan Universitas Stanford.
Situs ini secara perlahan membuka diri kepada mahasiswa di universitas lain
sebelum dibuka untuk siswa sekolah menengah atas, dan akhirnya untuk setiap
orang yang berusia minimal 13 tahun. Meski begitu, “menurut survei Consumer Reports
bulan Mei 2011, ada 7,5 juta anak di bawah usia 13 tahun yang memiliki akun
Facebook dan 5 juta lainnya di bawah 10 tahun, sehingga melanggar persyaratan
layanan situs ini”. (ConsumerReports.org, Five
million Facebook users are 10 or younger,
10 Mei 2011. Diakses pada 15 September
2012).
C.
Dampak Pengguna Facebook
1.
Dampak Negatif
Pernahkah mendengar orang berfacebook sepulang kerja atau pulang sekolah hingga dinihari ?, bagi facebook mania, ini biasa terjadi. Dengan jaringan luas seolah meliputi dunia dalam satu screen monitor dan real-team, facebook ibarat lautan biru nan indah. Namun, pusaran gelombangnya mampu menenggelamkan peselancar.
Layanan jejaring sosial facebook kian hari kian memunculkan berbagai kasus. Mulai dari munculnya perilaku kecanduan yang menyita begitu banyak waktu dan perhatian pengguna, konflik sosial di masyarakat, hingga menjadi sarana pembuka tindak perselingkuhan dan perzinahan. Belum lama ini Riau Pos mempublish berita facebook seperti enam foto bugil istri muncul di facebook (03 September 2012), dipermalukan di facebook, Bupati Padang polisikan mahasiswa, (04 Oktober 2012), tonton video mesum istri di facebook anak, suami lapor polisi, 21 September 2012), Iva minggat untuk menemui kenalannya di facebook. (Tribunnews.com - Jumat, 2 November 2012 19:54 WIB). Dan masih banyak lagi Koran lokal maupun nasional yang mengisahkan cerita yang di publish oleh facebook, sehingga facebook mempunyai dampak negative.
Al_Syaukani, dalam kitab Irsyad al-Fuhul ketika membahas Sadd al-Dzari’ah
sebagaimana dikutip oleh syekh Sabiq dalam buku “Pebandingan ushul fiqh” mengatakan
bahwa dimungkinkannya
mengharamkan suatu hal yang awalnya boleh untuk mencegah terjadinya sebuah
kemaksiatan atau kerusakan yang lebih besar. Sebagaimana firman Allah Surat al-An’am
ayat 108 :“Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah
selain Allah, Karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa
pengetahuan “ (Departemen Agama, 2003, ) .
Ayat di atas melarang
kaum muslimin untuk mencela sesembahan selain Allah, bukan karena hal itu
adalah terlarang, tapi karena ditakutkan akan berbuah kerusakan yang lebih
besar, yaitu mencaci maki Allah SWT dengan yang lebih tidak berdasar lagi.
Sebagaimana diketahui,
bahwa proses lahirnya konsep tersebut juga dari hasil pengamatan pada perilaku
siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Bahrul Ulum Ukui di tempat penulis mendidik yang
terjangkit facebook addict sehingga mengubah konsentrasi mereka
dari belajar ke pertemanan yang lebih luas tanpa batas. Dari sinilah penulis
berpijak untuk menulis “Berfacebook Islami”. tidak lebih dari upaya
‘pencegahan’ atas akibat yang lebih besar. Yang dimaksudkan di sini adalah ;
menurunnya prestasi siswa, pergaulan yang tidak terkontrol, sehingga berakhir
dengan lunturnya nilai-nilai keislaman.
Menurut penulis, situs semacam facebook atau
myspace memang dibuat untuk memperkaya kehidupan sosial. Namun kenyataannya
malah membuat orang terpisah satu sama lain karena keasyikan berinteraksi
secara virtual. Sebagaimana diketahui bahwa manusia tidak bisa hidup tanpa
bersosialisasi, lebih baik bercengkrama 10 menit dengan tetangga daripada ber-facebook
ria selama 1 jam nonstop. Lebih baik bercengkrama dengan keluarga 10 menit
daripada ber-facebook ria berjam-jam.
Manusia merupakan Makhluk sosial,
sebagaimana firman Allah surah Al Hujurat ayat 13 : "Hai manusia, sesungguhnya Kami
menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang
yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Mengenal." (Departemen Agama)
Orang yang tidak bijak dalam memanfaakan facebook
akan terkurung narsisme individual dan terisolasi dari dunia nyata. Mereka yang
kecanduan merasa sudah punya banyak teman di dunia maya, lalu enggan menjalin
relasi dengan sekitarnya. Hidup menjadi terkurung dalam dunia virtual. Allah
SWT menegaskan dalam surah al-Imron ayat 103 :“Dan berpegang teguhlah kamu
sekalian dengan tali Allah dan janganlah kamu sekalian berpecah
belah, dan ingatlah nikmat Allah atas kamu semua ketika kamu bermusuh-musuhan
maka Dia (Allah) menjinakkan antara hati-hati kamu maka kamu menjadi
bersaudara sedangkan kamu diatas tepi jurang api neraka, maka Allah mendamaikan
antara hati kamu. Demikianlah Allah menjelaskan ayat ayatnya agar kamu
mendapat petunjuk”(Departemen Agama, 2003: 203)
Allah telah
mengingatkan manusia apabila
manusia melupakan
Allah
dan mementingkan hal selain beribadah
kepada Allah, dalam hal ini asik berfecebook. Islam menganjurkan untuk
menjauhi perkara-perkara yang dapat menyebabkan kecanduan. Senada hal ini Rasullah
SAW bersabda : “Setiap yang memabukkan
adalah khamr dan
semua khamr adalah haram.
Barangsiapa meminumnya di
dunia, kemudian ia
mati sebelum bertaubat sementara ia
juga kecanduan terhadapnya, ia tidak meminumnya lagi
di akhirat”. (HR.
Bukhari). Di perkuat firman
Allah surah An-Nisa Ayat 14 : "Dan
Barang siapa yang
mendurhakai Allah dan
rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya niscaya
Allah memasukkannya ke dalam api
neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan
baginya siksa yan g
menghinakan "(Departemen Agama, 2003, )
Dalil diatas merupakan sebuah qiyas
kecanduan facebook dengan kecanduan Khamr.
Keduanya dapat membuat orang lupa
akan segalanya bahkan
lupa kepada Allah
S.W.T. sebagaimana firman Allah surah An-Nisa ayat 59 : “Taatilah
Allah dan taatilah Rasul dan Ulil-Amri (pemegang urusan) diantara kamu. Maka
jika kamu berselisih dalam suatu perkara maka kembalikanlah kepada Allah dan
RasulNya.” (Departemen Agama 2003,). Kalimat “Kembalikanlah kepada Allah
dan Rasul-Nya” merujuk kepada Qiyas, maksudnya bandingkanlah (qiyas-kanlah) yang
dekat dan serupa dengan yang telah ada pada kitab Allah (al-Qur’an) atau sunnah
Rasul-Nya (Hadits).
Bila seseorang sudah asik berfacebook maka tidak akan menghiraukan hal-hal yang
terjadi di sekelilingnya, tidak
jarang juga mereka
melalaikan kewajiban mereka
sebagai seorang muslim
hanya untuk berlama-lama memainkan facebook.
Sebagaimana firman Allah (QS. Al-Hasyr : 19) dan (QS. Adz –Dzariyat: 56 )
Banyak pecandu facebook yang menomor
satukan facebook dari pada beribadah, sehingga facebooker berada jauh dari sisi
Allah. Dalam firman-Nya menjelaskan bahwa berada disisi Allah adalah lebih baik
dari permainan. Dan mereka hanyalah merugikan dirinya sendiri. Sebagaimana
firman Allah surah Al-Jumuah ayat 11 :“Dan apabila mereka melihat perniagaan
atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu
sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah :”Apa yang disisi Allah lebih baik dari
pada permainan dan perniagaan, dan Allah sebaik-baik pemberi Rizki (Departemen
Agama, 2003).
Seseorang
yang telah kecanduan
akan suatu hal
didibaratkan telah menjual sebagian
dari dirinya kepada
hal tersebut. Sebagaiman Imam Ali
(599-661) memberikan wasiatnya kepada
Imam Hasan : “Anakku! Hormatilah dirimu
dan waspadalah engkau,
agar tidak jatuh
kedalam lubang nista. Karena,
jika engkau telah
menjual sebagian dari
dirimu, maka tiada
apapun yang dapat
menggantikannya. Bila engkau
kehilangan sebagian dari tubuhmu,
maka masih ada
yang bisa menggantikannya. Apalagi
yang hilang itu
adalah harta dan
kekayaanmu. Apapun yang engkau lepaskan
masih ada yang
mampu menggantikanya. Dan
apa saja yang
ada gantin ya tak
layak disesali. Tetapi
ada satu hal
yan g tak dapat digantikan oleh apa
pun yaitu dirimu.
Jika engkau menjual
sebagian dari dirimu,
ketahuilah! bahwa engaku tidak
akan menemukan penggantinya.” (Muthahhari, 1995:173). Wasiat Imam Ali tersebut di tegaskan dalam
firman Allah QS. al-Zumar ayat 5 : “katakanlah bahwa sesungguhnya
orang yang rugi adalah orang yang merugikan dirinya sendiri (Departemen Agama)
Dr Aric memaparkan dari situs detikINET BBC.
Bahwa, kurangnya pertemuan face to face dikatakannya bisa mengubah kerja gen,
mengganggu respon kekebalan, level hormon, fungsi arteri dan mempengaruhi
keadaan mental. Ujung-ujungnya, keadaan tersebut diklaim bisa menyebabkan
berbagai gangguan kesehatan serius seperti kanker, stroke sampai dementia.
Padahal kitab Shahih al-Bukhari Islam mementingkan untuk menjaga kesehatan “Dua
anugerah membuat banyak orang merugi, yaitu kesehatan dan kesempatan”. (HR al-Bukhari). Serta dalam riwayat
lain “Gunakan dengan baik lima hal sebelum lima yang lain: masa mudamu sebelum
engkau tua, sehatmu sebelum engkau
sakit, kayamu sebelum engkau jatuh miskin, masa senggangmu sebelum
engkau sibuk, hidupmu sebelum engkau mati”. (HR al-Hakim).
facebook
pun dapat menjadi tempat cinta lama bersemi kembali. Iseng-iseng
searching nama seseorang sewaktu sekolah, ternyata ketemu langsung di add
and say hello, ngobrol ngalor ngidul (berbincang kesana kemari) tentang
masa lalu, ketemuan, maka terbukalah pintu jalan menuju perselingkuhan.
Hal ini berbahaya bagi yang sudah berumah tangga. perselingkuhan
sama dengan perzinahan yang sangat jelas hukumnya adalah haram. Sebagaimana
firman Allah Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina
itu adalah suatu perbuatan yang keji (fahisyah) dan suatu jalan yang buruk.” (
QS. Al Isra’, 32 ).
Allah
Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan tentang kejinya zina, karena kata “fahisyah”
maknanya adalah perbuatan keji atau kotor yang sudah mencapai tingkat yang
tinggi dan diakui kekejiannya oleh setiap orang yang berakal, bahkan oleh
sebagian banyak binatang. sebagaimana disebutkan oleh Imam Bukhori dalam kitab Enskolpedia
hadist jilid II shahih al-Bukhari, dari Ami bin Maimun al Audi, ia berkata : “Aku
pernah melihat, pada masa jahiliyah, seekor kera jantan yang berzina dengan
seekor kera betina, lalu datanglah kawanan kera mengerumuni mereka berdua dan melempari
keduanya sampai mati.” (HR. Bukhari)
Selain itu facebook dapat menurunkan
produktivitas kerja. Facebook dapat menurunkan produktivitas kerja
karyawan, dari pengamatan penulis seorang guru rela meninggalkan jam
mengajarnya. Karena asiknya berchating ria di dunia maya, Bagaimana bisa
berprestasi jika karyawannya kecanduan dunia maya. Rasulullah SAW bersabda: “Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan
kamu hidup selamanya, dan beribadahlah untuk akhiratmu seakan-akan kamu mati
besok.” (HR. Turmudzi).
Dalam
al-Qur’an dikenal kata itqon yang berarti proses pekerjaan yang
sungguh-sungguh, akurat dan sempurna. (An-Naml : 88). Etos kerja seorang muslim
adalah semangat untuk menapaki jalan lurus, dalam hal mengambil keputusan pun,
para pemimpin harus memegang amanah terutama para hakim. Hakim berlandaskan
pada etos jalan lurus. Sebagaimana Dawud ketika ia diminta untuk memutuskan
perkara yang adil dan harus didasarkan pada nilai-nilai kebenaran, maka berilah
keputusan (hukumlah) di antara kami dengan adil dan janganlah kamu menyimpang
dari kebenaran dan tunjuklah (pimpinlah) kami ke jalan yang lurus (QS. Ash
Shaad : 22)
Padahal
dalam situasi globalisasi dan kemajuan IPTEK saat ini, kita dituntut untuk
menunjukkan etos kerja yang tidak hanya rajin, gigih, setia, akan tetapi
senantiasa menyeimbangkan dengan nilai-nilai Islami yang tentunya tidak boleh
melampaui rel-rel yang telah ditetapkan al-Qur’an dan as-Sunnah.
Dampak negative facebook yang
terakhir yaitu dapat menurunkan semangat belajar. semakin
sering menggunakan facebook, semakin sedikit waktu belajar dan semakin
buruklah nilai-nilai mata pelajaran. Padahal
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah
memuji ilmu dan orang yang berilmu, serta menganjurkan hamba-hamba-Nya untuk
membekali diri mereka dengan ilmu. Bahkan setiap muslim telah diwajibkan oleh
Allah untuk mempelajari ilmu, dari kitab Shahihul Jami, kitab karya Syaikh Al
Albani -rahimahullah- yaitu kitab Shahih Jami'ush Shaghir. Yakni kitab yg
mentakhrij hadits-hadist shahih dari kitab Jami'ush Shaghir karya Al Hafizh
Jalaluddin Ash Shuyuthi. Rasulullah shallllahu ‘alaihi wasallam berkata: ” Menuntut
ilmu adalah wajib bagi setiap muslim”. (Shahihul Jami’ 3913), Firman Allah dalam
surah al-Mujadalah “Allah
akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang
diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”. (Departemen Agama, 2003), dalam
surah lain di tegaskan “Bolehkah aku mengikuti mu agar engkau mengajarkan
(Ilmu yang benar) (QS.18 :66)
Berdasarkan hadist dan al-qur’an jelaslah
sudah kewajiban mencari ilmu, Oleh karena itu, mari bekali diri dengan ilmu. Tumbuhkan semangat untuk terus menuntut ilmu. Meskipun
saat ini belum begitu banyak ilmu yang dimiliki, akan tetapi dengan adanya semangat dalam diri untuk
mendapatkannya, Insya Allah akan diberikan kemudahan untuk memperolehnya.
Akibat dari penggunaan facebook terakhir yaitu,
waktu kita terbuang sia-sia. Berlandasan kitab eksklopedia Hadist jilid dua
shahih al-bukhari rasullah bersabda : “Ada dua nikmat yang kebanyakan orang
tertipu padanya: Kesehatan dan waktu luang.” (HR. Al-Bukhari no. 6412)
Ibnu Qayyim berkata dalam kitab Al Fawaid ,
“Menyia-nyiakan waktu itu lebih parah dari kematian. Karena menyia-nyiakan
waktu memutuskanmu dari (mengingat) Allah dan negeri akhirat. Sedangkan
kematian hanya memutuskanmu dari dunia dan penghuninya.” Dalam ungkapan imam
Syafi “Jika dirimu tidak tersibukkan dengan hal-hal yang baik, pasti akan
tersibukkan dengan hal-hal yang sia-sia (batil)”. (al Jawabul Kafi, Darul Kutub
Al ‘Ilmiyah/109,).
2. Dampak Posotif
Facebook adalah salah satu jaringan sosial
yang sangat tenar pada zaman sekarang, hampir setiap orang memiliki facebook.
facebook berguna agar pengguna dapat berinteraksi dengan teman secara
mudah,dapat memperbanyak teman dapat memperluas jaringan pengguna, dan masih
banyak sekali kegunaan yang lainnya. facebook memiliki dampak negatif dan juga
dampak positif.
Berikut adalah dampak positif dari facebook:
a.
Dapat berinteraksi dengan teman secara mudah
b.
Mempererat silatuhrami dengan teman
di dunia maya
c.
Sarana untuk berdiskusi
d.
Sebagai alat promosi
e.
Agar jaringan kita luas
Sebagian orang, kehadiran facebook bisa
menjadi layanan yang menyenangkan. Situs ini bisa menjadi ajang untuk
mempererat tali silaturahmi. Cukup banyak pengakuan dari para pengguna
mengatakan bahwa berkat portal pertemanan maya ini, mereka bisa berjumpa
kembali dengan teman lama. Semua teman sejak sekolah dasar hingga kuliah bias
dengan mudah ditemukan.
D. Berfacebook Secara Islami
Keberadaan agama di maksudkan untuk menjaga
diri dalam rangka menghadapi perkembangan zaman yang serba teknologi. Dalam
waktu yang bersamaan, agama dijadikan inspirasi dan landasan untuk kesiapan
berkompetisi.
Perkembangan teknologi
saat ini sangatlah
pesat, dengan adanya internet, banyak memberikan
fasilitas hiburan dan
kemudahan untuk mengetahui apa saja.Namun, seperti dua mata sisi uang, bahwa suatu hal
pasti ada sisi
positif dan negatif. Seperti telah di ungkap dalam pembahasan
sebelumnya. Sebagaiman firman allah dalam surah Al-A’rof ayat 157 “Dan Allah menghalalkan bagi mereka semua
perkara yang baik dan mengharamkan semua yang buruk (Departemen Agama, )
Kaidah Ushul Fiqh “ Al-Aslu fil Al’Sya’
Mubahah “. Yaitu asal (hukum) dari segala sesuatu awalnya adalah boleh. Segala
sesuatu dimuka bumi ini, awalnya memang dijadikan sebagai fasilitas bagi manusia
untuk mengelolanya. Bahkan memang diarahkan untuk membantu manusia dalam
memenuhi kebutuhan dan melacarkan pekerjaannya. Dalam beberapa ayat
diisyaratakan hal tersebut : “ Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada
di bumi untuk kamu “ (QS Al-Baqoroh 29).
Untuk menangani Pengguna Facebook agar
tidak menyesatkan dapat diambil sebuah alternative.
a. Penggunaan
facebook hendaknya diefektifkan untuk selaras, Tidak selayaknya berlebihan
bahkan jika itu melalaikan dari ibadah dan menurunkan prestasi kerja, maka
dengan sendirinya facebook menjadi musuh berbahaya yang mengancam masa depan dunia
akhirat. Tidak terpaku dan terhenti pada iklan-iklan facebook yang mengumbar
aurat dan kemaksiatan. Tetapkan visi yang baik dalam memulai membuka sebuah
account facebook. Awali dengan niatan-niatan mulia yang tidak menjauhkan dari
keridhoan Allah SWT. Seperti niat : berdakwah, meningkatkan ukhuwah, menambah
teman dan jaringan, menambah info dan pengetahuan dan menambah semangat.
b. Pastikan
seluruh yang ditulis, baik dari profil maupun status, note dan comment tidak
jauh melenceng dari visi awal yang ditorehkan. Tidak ada kata toleransi untuk
kedustaan. Misalnya dusta dalam profil, atau menceritakan sesuatu yang tidak
dialami dalam status. Serta tidak mengikuti kuis, event, atau grup yang
benar-benar tidak berguna dan hanya menghabiskan waktu saja.
c. Menjaga
adab pergaulan antar sesama lawan jenis. Jika memang diperlukan untuk
berkomunikasi, cukup melalui wall post saja yang bersifat terbuka. Penggunaan
message dan chat yang sifatnya pribadi untuk komunikasi antar lawan jenis
sangat tidak dianjurkan bagi mereka yang tidak jelas visi nya dalam ber-facebook.
d. Tidak
terlalu berlebihan dalam ‘bersilaturahmi’ ke wall teman, message apalagi chat.
Karena dalam islam pun silaturahmi ada adabnya juga. Sebuah hadits menyatakan :
“Berkunjunglah jarang-jarang, maka akan bertambah kecintaan (HR Hakim) . Semua
ini dilakukan untuk menjaga agar tidak saling mengganggu privaci seseorang.
e. Tidak
terlalu bersu’udzhon dengan message, wall atau chat yang tidak terbalas. Karena
Islam juga menghargai kebebasan dan privasi seseorang, karena bisa jadi memang
ada kesibukan yang tidak tergantikan. Masih ingat sebuah hadits yang
menyatakan, jika mengetuk pintu/salam tiga kali dan tidak ada yang membukakan,
maka sang tamu dianjurkan untuk pulang.
Teknologi informasi sepintas memang tidak
menakutkan sebagaimana teknologi militer, namun kadang justru sebaliknya,
informasi yang telah diolah sedemikian rupa dapat menjadi hiburan yang
menyenangkan sehingga para penikmat (pemirsa, pendengar dan pembaca) tidak
sadar bahwa dia telah dibawa menuju kesesatan. Gunakanlah waktu seefesian mungkin
sebagaimana firman Allah “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar
berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal
saleh dan nasihat menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati
supaya menetapi kesabaran.” Al-Qur’an (Al-’Ashr: 1-3).
E.
Kesimpulan
Berfacebook
islami dapat di tempuh dengan cara :
1. Menetapkan
visi yang baik dalam memulai membuka sebuah account facebook
2. Awali
dengan niatan-niatan mulia yang tidak menjauhkan dari keridhoan Allah SWT. Seperti
niat : berdakwah, meningkatkan ukhuwah, menambah teman dan jaringan, menambah
info dan pengetahuan.
3. Jaga
waktu, lisan dan mata
4. Jangan
terjebak dalam kepribadian ekstrovert yang ghuluw (berlebih-lebihan sampai
mengakibatkan dampak negative)
5. Tidak
terpaku dan terhenti pada iklan-iklan facebook yang mengumbar aurat dan
kemaksiatan
Facebook, sebagai
sebuah ‘sarana’ dan ‘senjata’ pada dasar statusnya berawal dari boleh. Pengguna
facebook-lah yang kemudian menjadikannya berubah ‘status’ menjadi haram atau
tetap dalam kehalalannya. Halal ketika digunakan tetap pada koridor kepatuhan
syar’i dengan menjaga adab-adab dan etika pergaulan. Haram ketika facebook
digunakan untuk memperlancar kemaksiatan serta mendalami hal-hal yang sia-sia
tiada guna. Jadi sampai dititik ini, kembali kepada pelakunya. The man behind
the gun.
No comments:
Post a Comment